Mata itu membuatku terperangah dan menghadirkan jutaan tanda tanya, kadang aku berpikir apakah tikus itu berada dalam kondisi kelaparan atau keserakahan, tiada yang pasti dapat menjawab pertanyaan dalam benakku itu, tetapi aku mengerti bahwa Tikus itu mengerat apa saja yang ia temui.
Kadang apabila keheningan tiba Tikus itu mulai keluar dari sarangnya, tapi aku tidak pernah dapat tau dan mengerti apa yg di carinya karena aku bukanlah seekor tikus. sebersit kulihat tikus itu menyimpan obsesi dan ambisi, itu bisa terlihat dari kornea matanya yang menyimpan seribu dusta, petaka dan angkara, tidak sampai disitu karena tikus terbagi kedalam 2macam, 1 tikus yang berasal dari ras pinggiran yang berwarna coklat ke hitam-hitaman dan 1 lagi dari ras arya yang berwarna putih. keganasannya dapat kita lihat dari rasnya, akupun mulai mengamati dan aku mulai sedikit mengerti bahwa tikus dari ras pinggiran lebih ganas karena bersentuhan langsung dengan apa yang sering ia makan, tapi dunia mulai berubah karena tikus dari ras arya ternyata lebih ganas dari tikus ras pinggiran, itu bisa kita lihat ketika mereka terus mengerat dan mengkerikiti tambang-tambang bumi.
sayangnya aku tidak bisa melanjutkan cerita karena kehabisan retorika, jadi biarkanlah para tikus itu bermuara dalam kutukan, karena kornea matanya bukan hanya menghadirkan yang saya sebut di atas, kornea matanyapun menghadirkan sebuah nubuat bahwa mereka akan segera musnah, karena sekarang banyak kucing-kucing liar yang siap , sigap dan penuh semangat untuk menangkapnya juga sekarang sayapun mulai memelihara salah satu kucing dari ras anggora yang siap membantai para tikus di rumah saya..... hahaha sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar